Kadang aku merasa kepala ini penuh. Banyak hal yang numpuk jadi satu—cerita sehari-hari, keresahan kecil, ide acak yang datang di jalan, sampai unek-unek yang nggak bisa dititipin ke siapa pun. Kalau semua itu dibiarkan menumpuk, rasanya sesak. Tapi begitu ditulis, pelan-pelan terasa lega.
Itulah alasan kenapa aku butuh ruang menulis.
Media Sosial Terlalu Bising
Di era sekarang, kita sebenarnya punya banyak pilihan untuk berbagi. Ada media sosial dengan segala fiturnya. Tinggal buka aplikasi, ketik beberapa kalimat, posting, dan langsung terbaca banyak orang. Tapi justru di situ letak masalahnya: terlalu ramai, terlalu bising, dan sering kali lebih mementingkan reaksi orang lain daripada isi pikiran kita sendiri.
Mencari Tempat yang Tenang
Aku ingin tempat yang lebih tenang. Tempat yang nggak dikontrol algoritma, nggak diukur pakai like atau komen. Tempat di mana aku bisa menaruh jejak tanpa khawatir harus selalu “menarik” di mata orang lain. Dari situlah lahir blog ini.
Blog ini bukan proyek besar. Bukan juga portofolio profesional. Aku menyebutnya ruang kecil—sekadar sudut di internet yang bisa jadi wadah untuk segala hal: mulai dari catatan belajar, pengalaman receh, sampai refleksi tentang hidup. Mungkin isinya campur aduk, tapi justru di situlah serunya.
Baca Juga : Sepenggal Kisah Perjalanan
Menulis Sebagai Obrolan dengan Diri Sendiri
Menulis di sini juga jadi cara buat ngobrol sama diri sendiri. Saat menuliskan sesuatu, aku sering menemukan hal-hal yang tadinya nggak kusadari. Misalnya, betapa banyak momen kecil sehari-hari yang sebenarnya berharga kalau kita berhenti sebentar dan menuliskannya.
Tulisan Sebagai Jejak
Selain itu, aku percaya tulisan bisa jadi pengingat di masa depan. Suatu hari nanti, aku mungkin akan membuka kembali postingan lama dan tersenyum sambil berkata, “Oh, ternyata dulu aku pernah merasa seperti ini.” Tulisan adalah jejak, dan blog ini semacam arsip perjalanan pribadi.
Kenapa Menulis Itu Penting Bagiku
Apakah semua orang butuh ruang menulis? Mungkin tidak. Tapi buatku, ini penting. Karena hidup bukan cuma soal mencapai tujuan besar, tapi juga soal menghargai proses. Menulis adalah salah satu cara sederhana untuk merayakan proses itu.
Jadi kalau ada yang bertanya, kenapa aku butuh ruang menulis? Jawabannya sederhana: karena menulis membuatku merasa lebih utuh. Karena lewat tulisan, aku bisa belajar, mengingat, bahkan berdamai dengan diri sendiri.
Dan blog ini adalah tempat di mana semua itu akan kutitipkan.

0 Komentar